Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang
Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah dengan potensi besar di sektor perikanan.
Banyak masyarakat menggantungkan hidupnya sebagai nelayan atau pembudidaya ikan, salah satunya ikan gurame,
yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Berdasarkan data yang tersedia, terdapat 11 pembudidaya ikan gurame
yang tersebar di berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Pulosari, Karang Tanjung, Carita, Karang, Cimanuk,
Kaduhejo, Picung, Pagelaran, dan Pandeglang.
Namun, dalam praktiknya, para pembudidaya masih sering menghadapi tantangan, terutama dalam hal kesehatan ikan.
Beberapa masalah umum yang sering dijumpai di lapangan antara lain serangan virus, pencemaran air,
perubahan warna ekor menjadi putih, pembengkakan mata ikan, hingga infeksi jamur.
Sayangnya, tidak semua pembudidaya memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengenali gejala-gejala tersebut
dengan tepat, apalagi menentukan langkah penanganan yang sesuai.
Kondisi ini tentu berpotensi menurunkan hasil panen dan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar.
Aplikasi SIPAR-IRAME ini dirancang khusus untuk membantu Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang dan para pembudidaya ikan Gurame di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sistem ini dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit ikan Gurame secara cepat menggunakan metode Certainty Factor (CF).
Tujuan: Memberikan kemudahan dalam mendeteksi penyakit pada ikan Gurame lebih awal sehingga penanganan dapat dilakukan secara tepat. Dengan adanya aplikasi berbasis Android ini, diharapkan pembudidaya dapat meminimalkan kerugian akibat serangan penyakit serta meningkatkan produktivitas budidaya.
| No | Nama Penyakit | Detail |
|---|---|---|
| 1 | Viral Nervous Necrosis (VNN) | Penyakit Saraf Ikan atau Viral Nervous Necrosis (VNN) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Nodaviridae yang menyerang sistem saraf pusat dan retina ikan, terutama pada fase larva dan benih, dan dapat menyebabkan kematian massal. Virus ini dapat menyerang berbagai jenis ikan, termasuk kerapu dan kakap putih. |
| 2 | Iridovirus (Megalocytivirus) | Penyakit perut buncit pada ikan gurame, yang disebabkan oleh Iridovirus, merupakan masalah serius yang seringkali mematikan, terutama pada ikan gurami kerdil. Iridovirus pada ikan gurami kerdil disebabkan oleh perkawinan sedarah yang buruk dan penyakit ini jarang menular ke jenis ikan lain. |
| 3 | Aeromonas Hydrophila | Infeksi kulit pada ikan gurame yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai Aeromoniasis. Penyakit ini sering kali menyebabkan kematian massal pada ikan gurame dan menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan pada pembudidaya. |
| 4 | Edwardsiellosis | Infeksi darah pada ikan gurame yang disebabkan oleh bakteri Edwardsiella tarda dikenal sebagai Edwardsiellosis. Penyakit ini merupakan masalah serius dalam budidaya ikan gurame karena dapat menyebabkan kematian dan penurunan kualitas ikan. |
| 5 | Columnaris Disease | Penyakit columnaris pada ikan gurami disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnaris dan ditandai dengan gejala seperti bercak putih atau luka pada tubuh ikan, terutama di sekitar mulut dan insang, serta kerusakan pada sirip dan kulit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada ikan, terutama pada kondisi lingkungan yang buruk dan ikan yang stres. |
| 6 | Ichthyophthirius multifiliis | Penyakit bintik putih pada ikan gurame, juga dikenal sebagai white spot atau ich, disebabkan oleh parasit Ichthyophthirius multifiliis. Parasit ini menyerang kulit dan insang ikan, menyebabkan munculnya bintik-bintik putih kecil seperti taburan garam pada tubuh ikan. |
| 7 | Trichodiniasis | Trichodiniasis pada ikan gurame adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa Trichodina sp. yang menyerang kulit dan insang ikan. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik ikan, gerakan lamban, nafsu makan menurun, dan bahkan kematian pada fase benih. |
| 8 | Argulosis (Lernaea) | Penyakit kutu ikan (Argulus) pada ikan gurame disebabkan oleh parasit Argulus sp. yang menempel pada tubuh ikan dan mengisap darah. Penyakit ini dapat menyebabkan luka, pendarahan, dan stres pada ikan, serta berpotensi menularkan penyakit lain. |
| 9 | Gyrodactylus | Cacing kulit pada ikan gurami, yang disebabkan oleh parasit Gyrodactylus, adalah masalah umum dalam budidaya ikan. Gyrodactylus adalah cacing pipih kecil yang menempel pada kulit dan insang ikan, menyebabkan iritasi, produksi lendir berlebihan, dan potensi penyakit sekunder. Pencegahan dan pengendalian yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan ikan gurami. |
| 10 | Saprolegniasis | Jamur kapas, yang disebabkan oleh genus Saprolegnia, adalah masalah umum pada ikan gurame yang dapat menyebabkan penyakit serius jika tidak ditangani. Infeksi ini ditandai dengan munculnya bercak putih seperti kapas pada kulit dan insang ikan. Kondisi air yang buruk, stres pada ikan, dan luka pada tubuh ikan dapat memicu infeksi ini. |
| 11 | Branchiomycosis | Jamur insang (Branchiomycosis) pada ikan gurame disebabkan oleh jamur Branchiomyces yang menyerang insang, menyebabkan ikan kesulitan bernapas dan berpotensi menyebabkan kematian massal. Penyakit ini sering terjadi pada kondisi lingkungan yang kurang baik, seperti kualitas air yang buruk dan stres pada ikan. |